Kamis, 30 Oktober 2014

Tugas 2

Nama : Septa Skundarian
NPM : 26212921
Kelas  : 3EB12

I. Menulis Laporan Ilmiah

1. Macam-macam laporan

a. Laporan beberbentuk formulir isian
Laporan yang berbentuk formulir isian biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diarahkan kepada tujuan yanga kana dicapai. Laporan ini bersifat rutin dan seringkali berbentuk angka-angka.

b. Laporan berbentuk surat
Bila sebuah laporan tidak banyak mengandung tabel, angka atau sesuatu hal lain yang digolongkan pada tabel dan angka, maka bentuk yang paling umum dipergunakan adalah laporan berbentuk surat. Laporan berbentuk ini tidak banyak berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu subyek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan. Jika penulis laporan mempergunakan bentuk surat dalam laporannya, maka nada dan pendekatan yang bersifat pribadi memegang peranan yang penting, seperti halnya dengan surat-surat lainnya.

c. Laporan bebentuk memorandum
Laporan yang berbentuk memorandum( saran, nota, catatan pendek) mirip dengan laporan berbentuk surat, namun biasanya lebih singkat. Biasanya digunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi, atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja dan seringkali bermanfaat utuka suatau laporan yang bersifat formal.

d.Laporan perkembangan dan laporan keadaan
Laporan perkembangan pada prinsipnya berbeda dari laporan keadaan. Menurut arti laporan perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembanagn, perubahan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan, atau tahap  mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan. Sebaliknya laporan keadaan mengandung konotasi bahwa tujuan dari laporan itu adalah menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.

e. Laporan berkala
Laporan semacam ini selau dibuat dalam jangka waktu tertentu. Dalam bentuk sederhan, laporan semacam ini dapat dibuat dalam bentuk formulir-formulir isian, atau dalam bentuk memorandum.

f. Laporan laboratoris
Tujuan laporan laboratoris adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakuakan dalam laboratoria. Oleh sebab itu laporan ini seringkali memuat percobaan-percobaan yang telah dilakukan. Kerangka laporan laboratoris:
1.     Halaman judul
2.     Obyek atau tujuan
3.     Teori (yang menyangkut teori mana yang diterapkan)
4.     Metode (prosedur yang digunakan)
5.     Hasil-hasil yang dicapai dalam percobaan ini dengan mempergunakan metode diatas
6.     Diskusi atas hasil yang telah dicapai dalam percobaan
7.     Kesimpulan
8.     Apendiks
9.     Data asli

g. Laporan formal dan semi formal
Laporan formal adalah laporan yang mennuhi persyaratan-persyaratan tertentu sebagai yang akan disebutkan dibawah,sedangkan nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku-buku.

2. Ciri-ciri Laporan

a. Ringkas
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.

b. Lengkap
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.

c. Logis ‘
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.

d. Sistematis
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yang tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.

3. Syarat Pembuatan Laporan

a. Kesesuaian bidang ilmu penulis laporan atau salah satu anggota tim penulis dengan laporan ilmiah yang ditulisnya. Hal ini berkaitan dengan karakter metode ilmiah yang digunakan dalam laporan ilmiah tersebut.

b. Bagi penulis laporan ilmiah pemula, dapat melihat contoh-contoh laporan ilmiah lain yang memiliki banyak kesamaan kebutuhan dari isi laporannya, atau memastikan apakah dari pemberi perintah memberi suatu pagu sistematika tersendiri.

c. Kesediaan intelektualnya untuk selalu membuka pikiran terhadap hal-hal yang baru, dan memungkinkan untuk mengubah keyakinan intelektualnya.
   
Persyaratan bagi Pembuat Laporan menurut Mukayat Brotowidjojo:
a. Memiliki pengetahuan tangan pertama.
b. Memiliki sifat tekun dan teliti.
c. Bersifat objektif.
d. Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan.
e. Kemampuan mengatur fakta secara sistematis.
f. Pengertian akan kebutuhan pembaca.

II. Rancangan

1. Guna Rancangan Penelitian Ilmiah

a.    Memberi Pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan tentang : populasi, metode sampling yang dipilih, besar sample, prosedur pengumpulan data, cara – cara analisis data, penggunaan statistik yang tepat, cara mengambil kesimpulan dsb.
b.    Menentukan batas – batas penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Apabila tujuan penelitian tidak dirumuskan dengan jelas, maka penelitian itu seperti tidak ada ujung-pangkalnya. Dengan perumusan tujuan penelitian yang jelas, maka dapat disusun suatu desain penelitian yang menentukan batas-batas penelitian yang tegas, dengan demikian peneliti dapat memusatkan perhatian dan usahanya ke arah tujuan yang nyata secara lebih efektif.
c.    Memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan juga memberikan gambaran tentang kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi. Dengan demikian, dapat dipikirkan cara-cara mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut terlebih dahulu.

2. Bentuk dan Isi Usulan Penelitian

Unsur-unsur yang dimiliki dalam rancangan usulan penelitian yaitu :
a. Bagian awal
v Judul penelitian
Judul penelitian yang di rancang untuk menentukan topik pemasalahan yang di teliti, dengan penulisan judul menggunakan huruf kapital, dan dalam penamaan judul harus menggunakan kalimat yang efektif.
Contoh : "Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi"
v Identitas penyusun rancangan
Nama : hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.

v Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana
Contoh : Diajukan kepada Program Pascasarjana
Universitas Gunadarma 2014
pada tanggal

b. Bagian utama
v Rasional dari judul yang dipilih
Rasional dari judul yang dipilih yaitu perumusan judul yang dipilih dengan pertanyaan penelitian, serta hasil yang diharapkan dan masalah yang dapat diantisipasi. Uraian ini tentang perkiraan hasil kuantitatif atau kualitatif, dan uraikan tentang masalah atau hambatan yang diperkirakan akan dihadapi yang dapat mempengaruhi untuk penelitian.
v Perumusan masalah
Suatu unsur pokok dari perumusan masalah yang hendak diteliti. Setelah rumusan masalah diketahui, peneliti dapat menterjemahkan rumusan masalah tersebut dalam bentuk kalimat pertanyaan penelitian.
v  Tujuan dan kegunaan penelitian
Bagian yang berisi tujuan penelitian yang hendak dicapai, dan mengacu pada perumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya.
v Kerangka pemikiran teoritis
kerangka pemikiran teoritis memuat garis-garis besar pemikiran teoritis, termasuk daftar pustaka yang akan menuntun penyusun dalam membangun teori yang akan disajikan dan diuji dalam rangka penyusunan disertasi.
v Rancangan hipotesis,
Apabila peneliti menggunakan rancangan hipotesis, hendaklah dirumuskan dengan tepat dan jelas dalam kalimat berita (kalimat deklaratif) tentang sikap ilmiah yang diambil terdapat masalah yang hendak diteliti.
v Metode penelitian,
v Metode penelitian bagian yang berisi secara ilmiah, yang menyangkut bagian penting yaitu :
-Objek penelitian
-Data atau variabel
-Metode pengumpulan data atau variabel
-Hipotesis
-Alat analisis yang digunakan
v Jadwal penelitian,
Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan k         elayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
-Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
-Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
-Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.
-Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
-Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku. 

c. Bagian akhir
v Daftar pustaka,
Berisi daftar referensi yang terdiri dari buku, jurnal, majalah dan lain-lain, yang digunakan dalam penulisan.  Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian. Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
-Untuk buku :
1. Nama penulis
2. Tahun penerbitan
3. Judul buku
4. Nama penerbit
5. Tempat penerbitan.

-Untuk jurnal :
1. Nama penulis
2. Tahun penerbitan
3. Judul tulisan
4. Nama jurnal
5. Jilid dan nomor
6. Halaman.

v Daftar riwayat hidup penyusun rancangan,
Daftar riwayat hidup, penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama lengkap dan derajat akademik
2. Tempat dan tanggal lahir
3. Pangkat dan jabatan
4. Riwayat pendidikan tinggi
5. Karya ilmiah
6. Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
7. Penghargaan ilmiah, bila ada.

3. Contoh Usulan Penelitian Ilmiah


USULAN PENELITIAN

DEKOMPOSISI LIMBAH PERTANIAN (JERAMI PADI) DI AREA PERSAWAHAN TADAH HUJAN MAMPU MENEKAN PELEPASAN N2O HASIL NITRIFIKASI KE ATMOSFER







Oleh :


Tochirun
B1J009180





KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2011

I.            Latar Belakang
Tanah sawah merupakan salah satu sumber antropogenik utama gas dinitrogen oksida yang memberikan kontribusi terhadap pemanasan global (IPCC 2006). Kosentrasi N2O di atmosfer dilaporkan mengalami peningkatan dengan laju 0,25% setiap tahun  (Hansen & Bakken 1993, Snyderet al. 2009). Sistem sawah tadah hujan dengan kondisi basah-kering berpengaruh terhadap pola atau dinamika emisi gas dinitrogen oksida. Kondisi tergenang merupakan kondisi ideal bagi pembentukan gas metana (source) dan rosot (sink) bagi gas dinitrogen oksida, sedangkan kondisi kering berfungsi sebagai rosot metana, dan sumber bagi gas dinitrogen oksida (Xiong et al. 2007).         
Gas N2O secara alami dihasilkan dalam tanah melalui proses mikrobiologis, denitrifikasi dan nitrifikasi. Proses tersebut dipengaruhi oleh bahan organic tersedia, pasokan nitrat, ketersediaan oksigen, kandungan air tanah, reaksi tanah (pH), suhu tanah dan kehadiran tanaman (Byrnes cit Hansen & Bakken 1993, Snyder et al. 2009). Tanah pertanian  memberikan kontribusi terhadap emisi N2O sebesar 0,2-2,1 Tg N2O (Hansen & Bakken 1993). Gas N2O di atmosfer relatif lebih lama berada dibandingkan gas CO2 dan metana (Prinn et al. 1990), dengan sifat berpotensi pemanasan global 250-310 kali lebih tinggi daripada CO2 (Watson et al. 1992, Abao et al. 2000, Meiviana et al. 2004).
Bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas dan Nitrobacter) yang merupakan bakteri kemoautotrofik berperan dalam proses nitrifikasidenitrifikasi yang bertanggung jawab terhadap hilangnya N dari lahan sawah (Minami & Fukushi, 1984). Pada kondisi tanah reduktif, bakteri anaerobik fakultatif denitrifikasi mengubah nitrat menjadi molekul nitrogen (N2O, N2) (Yoshida 1978). Menurut Klemedtson et al.(1988), beberapa mikroorganisme tanah yang mampu menghasilkan gas N2O yaitu bakteri nitrifikasi, bakteri denitrifikasi, bakteri nondenitrifikasi pereduksi nitrat, jamur pereduksi nitrat atau jamur lain. Peran bakteri nitrifikasi adalah mengoksidasi amonia menjadi nitrit atau nitrat, sedangkan bakteri denitrifikasi akan mereduksi nitrat atau nitrit menjadi dinitrogen oksida (N20) atau gas nitrogen (Nz).


  II.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.  Apakah dekomposisi jerami padi mampu menekan pelepasan N2O ke atmosfer pada area sawah tadah hujan ?
2.  Bagaimana hubungan N2O dengan populasi mikroba di area sawah tadah huan?
3. Bagaimanakah potensi dekomposisi jerami padi dalam menekan pelepasan N2O ke atmosfer di area sawah tadah hujan?
III.               Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Dekomposisi jerami padi mampu menekan pelepasan N2O ke atmosfer pada area sawah tadah hujan
2.  Mengetahuai hubungan  antara N2O dengan populasi mikroba di dalamnya.
3.  Mengetahui potensi dekomposisi jerami padi dalam menekan pelepasan N2O ke atmosfer di area sawah tadah hujan.
IV.               Hipotesis
Dekomposisi jerami padi dapat menekan pelepasan N2O ke atmosfer pada area sawah tadah hujan. Ada hubungan antara populasi mikroba dengan jumlah gas N2O yang dihasilkan. Ada potensi dekomposisi jerami padi dalam menekan pelepasan N2O ke atmosfer di area sawah tadah hujan.
  V.               Metodologi Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan di sawah tadah hujan intensif. Percobaan disusun menggunakan rancangan faktorial acak lengkap (RAL) dengan empat ulangan. Faktor berupa jerami padi terdiri empat perlakuan (tanpa jerami, jerami segar 5 t ha-1, jerami melapuk 5 t ha-1), (jerami lapuk 5 t ha-1). Data yang diamati meliputi fluks gas dinitrogen oksida, populasi bakteri denitrifikasi (metode Most Probable Number), respirasi tanah (metode jar), dan kandungan nitrat dan C organik. Populasi bakteri denitrifikasi dan respirasi tanah diamati saat tanaman pada fase pertumbuhan anakan maksimum. Bahan pembenah organik (perlakuan jerami) diberikan bersamaan dengan pengolahan tanah dengan cara dibenamkan, dan lahan dibiarkan dua minggu sebelum dilakukan penanaman.

Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Aa1
Cb2
Dd3
Ab3
Bc2
Bb1
Da2
Dd4
Ab4
Ad2
Cc1
Ca3
Cc4
Ba4
Bc3
Dd1

PERLAKUAN
1
2
3
4
A
√√
_
B
√√
_
C
_
D
_
√√
√√

VI.               Analisis Data
Data terkumpul akan dianalisis menggunakan sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan, dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) taraf 5% yang digunakan untuk membandingkan nilai tengah perlakuan. Hubungan fluks N2O dengan ketersediaan substrat dan populasi mikroba saat fase pertumbuhan primordia bunga ditunjukkan dengan persamaan regresi berganda Yi = âo + â1X1i + â2X2i +â3X3i +â4X4i dimana Yi = fluk N2O dan peubah bebas X1= kandungan nitrat, X2 = kandungan C organik, X3 = populasi mikroba total, X4 = respirasi tanah, âo = intercept dan â = koefisien regresi. Koefisiensi deterimnasi dihitung menggunakan formula dalam Piegorsch & Bailer (2005).



Tabel 1. Pengaruh pemberian jerami padi dan bahan penghambat nitrifikasi terhadap
Pengelolaan jerami padi
Fluks N2O
(ug m-2
menit-1)
Kandungan
nitrat (ppm)
Respirasi
tanah (mg
CO2_C g-1
tanah hari-1)
Populasi bakteri
denitrifikasi
Tanpa jerami
1,50
110
5,9
120
Jerami baru
0,76
97
5,3
153
Jerami melapuk
0,43
78
6,2
198
Jerami lapuk
0,64
97
5,1
176





Sumber :
http://chyrun.blogspot.com/2013/12/contoh-usulan-penelitian-mikrobiologi.html
http://dewikeiko.blogspot.com/2014_10_01_archive.html
http://anggaprayudhagunadarma.blogspot.com/2014/05/laporan-ilmiah-dan-rancangan-penelitian.html