Nama : Septa Skundarian
Kelas : 4EB12
NPM : 26212921
Persaingan
global bersamaan dengan berlanjutnya kemajuan teknologi secara signifikan
mengubah pandangan bisnis dan persyaratan pelaporan internalnya. Banyaknya
hal-hal yang mempersulit manajemen seperti berlanjutnya pengurangan rintangan
dalam perdagangan nasional, berkembangnya nilai mata uang, risiko yang besar,
pembatasan pembayaran dana nasional, perbedaan system pajak nasional, nilai
suku bunga yang berbeda, dan pengaruh pertukaran komoditas dan harga ekuitas
pada asset perusahaan, pendapatan, dan biaya modal yang beragam.
Persaingan
global dan cepatnya penyebaran pengetahuan mendukung penyempitan keragaman
praktik manajemen akuntansi nasional. Tekanan tambahan termasuk perubahan pasar
dan teknologi, berkembangnya perusahaan swasta, biaya dan performa insentif,
koordinasi operasi global melalui usaha bersama dan hubungan strategis lainnya
dan tuntutan pemegang saham yang terus-menerus untuk nilai tambah inisiatif.
PERMODELAN
BISNIS
Permodelan
bisnis adalah penggambaran besar, dan terdiri atas perumusan, pelaksanaan, dan
penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi empat dimensi
kritis:
a. Mengidentifikasi
faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan ke depannya.
b. Merumuskan
teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan pengembangaan kemampuan
perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini.
c. Mengembangkan
system informasi untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
d. Menerjemahkan
pilihan yang ada ke dalam serangkaian tindakan yang jelas.
MATERI
PERENCANAAN
Materi
perencanaan berguna bagi sebuah perusahaan untuk meninjau lingkungan internal
dan eksternalnya untuk mengidentifikasi ancaman dan kesempatan. Sistem bisa
diterapkan untuk memperoleh informasi kondisi pesaing dan pasar. Kondisi
pesaing dan pasar dianalisis Karena dampaknya yang kuat bagi status persaingan
perusahaan dan profitabilitasnya.
Materi seperti
ini adalah WOTS-UP. Analisis WOTS-UP adalah sebuah perubahan versi dari
analisis SWOT, dimana akan selalu diperbaiki sebagai sebuah alat perencanaan
strategis. Hal ini berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang
hubungannya dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen
untuk menghasilkan serangkaian strategi yang bisa diterima.
PENGANGGARAN MODAL
Global
keputusan untuk berinvestasi di luar negeri adalah
sebuah elemen kritis dalam strategi global bagi perusahaan multinasional.
Penanaman modal luar negeri secara tidak langsung biasanya melibatkan jumlah
modal yang besar dan prospek yang belum pasti. Analisis penganggaran modal
membantu meyakinkan bahwa rencana strategis secara keuangan bisa diterima dan
menguntungkan.
Ada metode
canggih dalam keputusan penanaman modal. Prosedur ada untuk menentukan struktur
modal optimum perusahaan, mengukur biaya modalnya, dan menilai investasi
alternatif dalam keadaan yang belum pasti. Peraturan keputusan untuk pilihan
investasi alternatif biasanya ada untuk pengurangan risiko investasi aliran
dana tunai pada sebuah nilai suku bunga yang tepat yaitu beban rata-rata biaya
modal perusahaan. Perusahaan meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan membuat
nilai bersih investasi positif. Ketika menanggapi pilihan ekslusif satu sama
lain, sebuah perusahaan secara masuk akal akan memilih opsi yang menjanjikan
nilai bersih maksimum.
Penyesuaian
model perencanaan multinasional dari tradisional telah dibentuk ke dalam tiga
area pengukuran :
a. Menentukan
akibat relevan dari sebuah investasi multinasional
b. Mengukur
arus kas yang diperoleh
c. Menghitung
biaya modal multinasional
PERSPEKTIF
IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer
harus menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi
luar negeri. Namun, imbalan yang relevan adalah sebuah masalah perspektif. Baik
perspektif luar negeri maupun perspektif perusahaan induk.
Hasil dari kedua perspektif
tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan:
a. Pembatasan
Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal.
b. Biaya
izin, royalty dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi induk
bukan biaya tambahan.
c. Nilai
inflasi nasional yang berbeda
d. Perubahan
nilai mata uang luar negeri
e. Perpajakan
yang berbeda.
Seseorang
mungkin berpendapat bahwa risiko dan akibat
dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham
perusahaan induk domestik.
Akan tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat
lagi. Pertama, investor dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh
dunia. Objektif investasi harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang
saham, tidak hanya untuk kawasan domestik. Kedua, pengamatan juga
mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi
jangka panjang. Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan
kembali di luar negeri daripada dikembalikan ke perusahaan induk.Dalam situasi
ini, mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan Negara
asal.
Sebuah solusi
yang menarik adalah untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai
berbagai target, merespons investor dan organisasi non-investor dan
lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah seperti kelompok organisasi
investasi luar negeri. Perspektif dari perusahaan induk berasumsi bahwa investasi
luar negeri bisa dari Negara setempat. Mengevaluasi sebuah peluang penanaman
modal dari sebuah perspektif lokal juga memberikan informasi yang berguna bagi
perusahaan induk. Jika investasi luar negeri tidak menjanjikan risiko imbalan
yang lebih tinggi daripada hasil pesaing lokal, pemegang saham perusahaan induk
lebih baik tidak berinvestasi secara langsung dalam perusahaan lokal.
PENGUKURAN
HASIL TERDUGA
Metode untuk
memperkirakan arus kas yang diproyeksikan berhubungan dengan fasilitas dari
Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahaan domestik.
Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi penjulan dan pengalaman
terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa dengan ramalan. Kompleksitas
tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi:
a. Arus
kas proyek versus arus kas perusahaan induk
b. Arus
kas perusahaan induk mengikat keuangan
c. Tunjangan
keuangan
d. Risiko
politis
Proses ini juga
harus memperhitungkan imbas dari perubahan harga dan pelemahan nilai mata uang
pada penghasilan mata uang luar negeri yang diharapkan. Jika arus kas mata uang
lokal pasti , hal ini akan sangat sederhana untuk mengukur pengaruh perubahan
nilai. Disini, penurunan nilai dalam Russian
Ruble yang berhubungan dengan
dolar Amerika Serikat yang mengurangi ekuivalen pendapatan bunga. Perubahan
nilai tukar mempengaruhi arus kas bersih . Maka, perhitungan pengaruh
pengukuran nilai tukar menjadi sangat penting untuk setiap kegiatan.
Ketika sebuah
pandangan perusahaan induk dipakai, arus kas pada perusahaan induk jarang mencerminkan
semua yang berafiliasi di luar negeri. Arus kas yang relevan adalah semua yang
berakibat langsung dengan perusahaan induk.
Sumber utama
arus kas perusahaan induk termasuk utang pinjaman perusahaan induk, dividen,
biaya perizinan, beban tambahan, royalti, biaya transfer untuk pembelian atau
penjualan kepada perusahaan induk, dan memperkirakan nilai akhir proyek.
Pengukuran dari semua arus kas ini membutuhkan sebuah pemahaman tentang
perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, potensi inflasi
di masa depan dan nilai tukar, dan perbedaan pajak.
Perbedaan dalam
prinsip-prinsip akuntansi adalah relevan jika manajer keuangan bergantung pada
laporan keuangan lokal dalam memperkirakan arus kas masa depan. Ketika aturan
pengukuran dipergunakan dalam mempersiapkan semua akun yang berbeda ini dari
semua negara asal, perbedaan estimasi arus kas mungkin bisa terjadi. Satu
contohnya adalah depresiasi berdasarkan pergantian nilai daripada biaya
historis. Perbedaan ini bisa mempengaruhi pajak pendapatan perusahaan dan, arus
kas.
Oleh karena itu,
hal ini membutuhkan estimasi inflasi yang akan terjadi dan imbasnya pada nilai
tukar yang digunakan untuk mengubah arus kas luar negeri dengan mata uang
perusahaan induk. Akhirnya, ketetapan yang berhubungan dengan sumber pendapatan
pajak luar negeri harus diperhitungkan.
BIAYA
MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi
luar negeri dievaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka sebuah
pemotogan harga yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal
biasanya menggunakan biaya modal menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya
modal perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan
ekuitas struktur keuangan perusahaan seperti halnya berikut ini:
Ka
= ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)
Dimana:
ka = beban rata-rata (setelah
pajak) biaya modal
ke = biaya ekuitas
ki = biaya utang sebelum pajak
E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan
(E+D)
T = nilai pajak marginal
Tidaklah mudah
untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal
ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan beberapa cara. Satu cara yang paling populer adalh
menggabungkan hasil deviden yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden
yang diharpkan.
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Pengaturan
sistem informasi dari sebuah perusahaan dunia sangat penting dalam mendukung
strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan yang dijelaskan di atas. Tugas
ini sangat sulit, sebagai sebuah kerangka kerja multinasional yang lebih kompleks
daripada sebuah kerangka kerja suatu negara.
Permasalahan
Sistem
Jarak adalah
sebuah kesulitan yang sangat jelas. Terkait dengan masalh geografis, komunikasi
informasi formal secar umum mengganti hubungan personal antara manajer lokal
dan markas manajemen. Perkambangan teknologi informasi harus mengurangi
kerumitan ini, tapi tidak menghapuskannya secara penuh.
Rendahnya
penyebaran dengan pemusatan yang tinggi telah digunakan oleh organisasi yang
lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, IS domestik
harus mendominasi. Keseragaman standar data dan aplikasi mendominasi sistem IT
dunia.
Penyebaran yang
tinggi dengan pemusatan yang rendah adalah strategi yang digunakan oleh
perusahaan multinasional dengan operasi yang berbeda secar geografis. Cabang
lokal diawasi secara signifikan melalui departemen strategi IT mereka dan
sistem yang berhubungan.
Mungkin
tantangan yang paling besar adalah dalam menghadapi sistem spesialis adalah
merancang sistem informasi perusahaan yang mengijinkan manajer keuangan
mersponnya secara tepat terhadap fenomena kompetisi global. Perubahan kondisi
memberikan deregulasi pasar dan pengurangan masalah tarif, perusahaan dapat
mengakses pasar luar negeri baik langsung atau tidak langsung melalui usaha
bersama, aliansi strategis dan penyusunan kooperatif lainnya. Akses terbuka ini
menjadikan intensitas kompetitif dimana perusahaan menggunakan strategi dengan
(1) melindungi penguasaan pasar setempat, (2) menembus pasar pesaing setempat
untuk menyangkal penguasaan pasar dan pendapatan mereka, (3) menghasilkan
penguasaan pasar yang signifikan di pasar kunci negara ketiga.
Permasalahan
Informasi
Akuntan
manajemen mempersiapkan berbagai macam informasi untuk manajemen perusahaa,
berkisar dari pengumpulan data untuk laporan likuiditas dengan perkiraan
operasional dari berbagai tipe untuk membiayai pengeluaran. Bagi setiap
rangkaian data yang disebarkan, manajemen perusahaan harus menentukan waktu
yang relevan dengan laporan, tingkat akurasi yang diminta, frekuensi laporan,
dan biaya, dan juga keuntungan dari perisapan dan pengiriman yang tepat waktu.
Manajer yang
berbeda lingkungan memiliki cara menganalisis dan memecahkan masalah yang
berbeda, landasan keputusan yang berbeda, dan bersaing dalam usaha yang
berbeda. Kebuthan informasi langsung adalah sebuah konsekunesi langsung. Oleh
karena itu, kita memiliki permasalahan mendasar bagi perusahaan multinsional.
Manajer lokal mungkin membutuhkan informasi keputusan yang berbeda daripada
markas manajemen.
Masalah pokok
informasi lainnya adalah pertanyaan penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi,
para manajer di AS umumnya lebih menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh
karena itu, laporan dari usaha multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam
ekuivalen dolar mereka supaya markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi
dolarnya.
MANAJEMEN INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Dalam lingkungan dengan inflasi
tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannyya dengan FAS No. 52 yang
cenderung membalikkan kenyataan dengan :
·
Menentukan atau
mengecilkan pendapatan dan pembiayaan
·
Penerjemahan laporan
untung dan rugi yang sulit untuk diinterpretasikan
·
Membelokkan performa
perbandingan dari waktu ke waktu.
MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah pertanyaan tentang strategi
dan system informasi yang telah diputuskan, pergantian perhatian pada area yang
sama pentingnya dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kerja. Pertimbangan
ini sangat penting karena mereka membuat para manajer untuk
a. Melaksanakan
strategi keuangan global MNE
b. Mengevaluasi
tingkatan di mana strategi yang dipilih berperan dalam meraih target perusahaan
c. Memotivasi
manajemen dan pegawai untuk meraih target financial perusahaan seefektif dan
seefisien mugkin.
Sistem kendali keuangan
hasilnya, adalah system komunikasi dan pengukuran kuantitatif yang
memfasilitasi pengendalian dengan cara (1) mengomunikasikan target keuangan
yang tepat dalam organisasi, (2) menjelaskan criteria dan standar untuk
mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi kinerja, dan (4) memberitahukan deviasi
antara kinerja aktual dan terencana bagi yang bertanggungjawab.
Sistem
Pengendalian Multinasional Melawan Domestik
Penelitian
menunjukkan bahwa system yang digunakan oleh kebanyakkan perusahaan
multinasional untuk mengendalikan usaha luar negeri mereka adalah identik
dengan semua system yang digunakan perusahaan domestik. Sistem pokok yang
digunakan di luar negeri mencakup pengendalian financial dan permodalan serta
kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang dikembangkan untuk
mengevaluasi usaha domestik. David Hawkins menwarkan empat alasan dasr untuk
hal ini :
a. Pertimbangan pengendalian
keuangan pada tahapan awal pembentukan sebuah usaha luar negeri jarang kritis.
b. Biasanya
memang lebih murah untuk memindahkan system domestic dari pada menciptakan
seluruh sistem dari awal untuk usaha luar negeri.
c. Untuk
menyederhanakan persiapan dan penggabungan laporan keuangan gabungan ,
pengendalaian perusahaan tetap memaksa bahwa semua cabang usaha menggunakan
format dan jadwal yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data usaha dan
finansial.
d. Dewan
eksekutif pembentukan sistem domestik dalam usaha luar negeri dan atasan
perusahaan mereka lebih nyaman jika mereka dapat meneruskan untuk menggunakan
seperti halnya sistem pengendalian domestik, karena mereka telah meraih titik
tertinggi dalam manajemen dengan menguasai sistem domestik.
Penganggaran
Operasional
Ketika target
strategis dan anggaran modal telah ditetapkan, manajemen selanjutnya fokus pada
perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup penciptaan
anggaran operasional atau perencanaan keuntungan di mana diperlukan dalam
sebuah organisasi. Perencanaan keuntungan adalah dasar untuk memperkirakan kas
manajemen, keputusan usaha, dan pola ganti rugi manajemen. Laporan pemasukan
modal dari cabang usaha luar negeri pada awalnya dipindahkan ke dalam prinsip
akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari mata uang lokal(Local Currency/LC) ke dalam mata uang yang berlaku di perusahaan
induk (Parent Currency/PC).
Perbandingan keuntungan aktual dan profit modal dilakukan dalam mata uang
perusahaan induk yang membutuhkan analisis varian secara tepat untuk memastikan
bahwa penyimpangan dari anggaran bisa diketahui dengan benar demi kegiatan
manajemen.
Kinerja keuangan
dari usaha luar negeri bisa diukur dalam mata uang lokal, mata uang negara
asal, atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa berakibat signifikan dalam
menilai performa unit usaha luar negeri dan para manajernya. Fluktuasi nilai
mata uang bisa merubah untuk membalikkan keuntungan (diukur dengan kkurs lokal)
menjadi kerugian (dikemukakan dalam mata uang negara asal).
Beberapa
menggunakan perspektif kurs lokal karena transaksi luar negeri terjadi di
lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan kurs luar negeri. Penerjemah untung
dan rugi dengan kurs luar negeri tidak dipertimbangkan ketika usaha dievaluasi
dalam mata uang lokal. Semua yang menggunakan perspektif mata uang perusahaan
induk berpendapat bahwa pemegang saham di negara asal pada akhirnya
memperhatikan hasil dari raihan mata uang domestik, manajer luar negeri harus
dinilai dengan standar yang sama.
Masalah tetap
ada bahkan jika mata uang induk dianggap lebih baik untuk mengukur kinerja
daripada mata uang lokal. Pada teorinya, nilai tukar antara dua negara
sebaiknya sesuai pada proporsinya untuk mengubah nilai inflasi mereka yang
berbeda. Pada praktiknya, perubahan dalam nilai tukar mata uang berada di
belakang nilai inflasi luar negeri yang bisa mengubah kinerja pengukuran.
Raihan nilai mata uang lokal dan ekuivalen dolar mereka meningkat saat inflasi
membesar. Pada periode berikutnya, ketika nilai kerugian kurs valuta asing,
nilai dolar dari pendapatan lokal jatuh bahkan jika pendapatan nilai mata uang
lokal meningkat. Dalam keadaan ini, pengukuran dengan nilai mata uang induk memberitahukan
elemen-elemen secara random dalam mengukur kinerja usaha luar negeri jika
perubahan kurs valuta asing tidak seperti dalam nilai inflasi.
Pada akhirnya,
harus ada yang menilai nilai unit usaha luar negeri sebagai sebuah investasi
dengan kurs negara asal. Perspektif nilai mata uang induk adalah tepat untuk
strategi perencanaan dan keputusan investasi jangka panjang. Akan tetapi,
landasan nilai mata uang yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja manajerial
bergantung pada siapa yang menghitung kemungkinan pertukaran. Jika bendahara
perusahaan mengatur resiko pertukaran, kemudian sangatlah logis untuk mengukur
kinerja performa dalam mata uang lokal. Mata uang induk mengukur berlaku jika
untung dan rugi pertukaran dihilangkan dalam mengevalusi para manajer asing.
Jika para manajer lokal mempunyai materi untuk mengatur untung dan rugi
pertukaran, mengukur performa mereka dalam nilai mata uang induk dapat
dipertimbangkan.
Nilai sebanding
bisa digunakan untuk mengawasi kinerja relatif anggaran. Jika kombinasi nilai
tukar yang berbeda digunakan untuk menyusun anggaran dan menjalankan performa,
hal ini menciptakan pembagian tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan
membuat tanggapan para manajer berbeda. Pertimbangan beberapa kemungkinan :
1. Anggaran
dan catatan kinerja pada nilai awal di tempat. Perubahan nilai tukar tidak
berpengaruh pada kombinasi yang biasanya digunakan untuk menyusun catatan
anggran dan kinerja.
2. Nilai
anggaran akhir dan catatan nilai akhir. Kombinasi ini menghasilkan hasil yang sama.
3. Penganggaran
pada nilai awal dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal bertanggung jawab
penuh untuk perubahan nilai tukar..
4. Catatan
anggaran dan kinerja menggunakan nilai tukar terproyeksi. Sistem ini
mencerminkan perpektif mata uang lokal.
5. Anggaran
pada nilai terproyeksi dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal tidak
bertanggung jawab atas penggabungan nilai tukar. Manajer bertanggung jawab
untuk (dan oleh karena itu mendorong merka untuk melindungi) perubahan nilai
tukar yang tidak diharapkan.
Analisis
Perubahan Nilai Tukar
Gambaran sebuah
landasan untuk menganalisis perbedaan anggaran ketika tanggung jawab atas
perbedaan pertukaran dibagikan antara manajemen lokal, manajemen divisi usaha
internasional (variasi nilai mata uang induk), dan bendahara perusahaan
(perbedaan dari nilai anggaran). Divisi internasional bertanggung jawab untuk
membentengi perubahan niali tukar yang tidak diharapkan, sementara bendahara
perusahaan bertanggung jawab ntuk akurasi perkiraan nilai.
Cara Menganalisis Perbedaan Nilai
Tukar
Penghitungan
|
|||
Tanggung Jawab
|
Jenis Usaha
|
Nilai Tukar
|
Perbedaan
|
Mata uang lokal usaha
|
LC Anggaran
|
x Anggaran
|
Mata Uang Lokal
|
(Manajemen Luar
Negeri)
|
- LC Aktual
|
x Anggaran
|
=perbedaan usaha
|
Mata uang perusahaan induk
|
LC Aktual
|
x Anggaran
|
Mata uang perusahaan induk
|
(Manajemen Pusat)
|
-LC Aktual
|
x Aktual
|
=perbedaan pertukaran
|
Perbedaan valuta asing dari anggaran
|
LC Anggaran
|
x Anggaran
|
=Nilai Tukar
|
(bendahara)
|
-LC Anggaran
|
x Aktual
|
Selisih dari anggaran
|
PENETAPAN
BIAYA STRATEGIS
Dalam
mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia
menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa
besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang
masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang
diperkirakan. Perbedaan hasil antara biaya standard dan sebenarnya diuji
sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau
pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model harga dasar.
Sementara
digunakan sebagai target, biaya yang diizinkan juga tidak statis. Selama
produksi, biaya yang diizinkan dikurangi setiap bulannya sengan sebuah nilai
pengurangan biaya yang berdasarkan pada objektif profit jangka pendek. Pada
tahun-tahun selanjutnya, biaya sebenarnya dari tahun sebelumnya adalah titik
awal untuk pengurangan lebih jauh lagi, dengan demikian hal ini memastikan
adanya pemotongan selama mobil masih dalam produksi. Pasar dengan sistem ini,
dikenal sebagai pembiayaan kaizen, secara signifikan mengurangi kepercayaan
terhadap sistem pembiayaan standar tradisional. Sistem pembiayan standar
mencoba untuk memperkecil perbedaan antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya.
Pembiayaan kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih
tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Konsep
Penetapan Biaya Standar versus Kaizen
Konsep biaya standar
|
Konsep biaya kaizen
|
Pengendalian biaya
Berdasarkan pada
kondisi produksi yang ada
Sasaran: seragam
performa standar
Ketentuan standar
ditetapkan tiap tahun
Analisis varian
berdasarkan atas actual versus standar
Menginvestigasi
ketika standar tidak tercapai
|
Pengurangan biaya
Berdasarkan pada
peningkatan produksi yang berkesinambungan
Sasaran: mencapai
target pengurangan biaya
Pengurangan biaya
ditetapkan perbualn
Meneruskan perbaikan
dalam metode produksi demi meraih target biaya
Analisis varian
berdasarkan pengurangan biaya tetap
Menginvestigasi
ketika target biaya tidak tercapai
|
Konsep
pembiayaan strategis lainnya yang diperkenalkan oleh orang Jepang adalah
perilaku pembiayaan. Dalam proses sebuah sistem pembiayaan, biaya tambahan
diterapkan untuk servis barang dan
servis rutin dengan menggunakan aplikasi nilai biaya tambahan. Dari sudut
pandang pembiayaan akuntansi tradisional, bioaya tambahan manufaktur
dialokasikan untuk produk yang memiliki sebab-akibat.
EVALUASI
PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Penilaian
performa adalah inti untuk sebuah sistem pengendalian yang efektif. Sistem
evaluasi performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen untuk
a.
Memastikan
perilaku manajerial konsisten dengan strategi prioritas.
b.
Menilai
profitabilitas dari usaha yang ada.
c.
Wilayah
yang tidak bekerja sesuai rencana.
d.
Mengalokasikan
sumber-sumber bagi perusahan secara produktif.
e.
Mengevaluasi
performa manajerial.
Penilaian
perfoma usaha luar negeri harus berurusan dengan kerumitan tersebut seperti
nilai tukar yang melambung, inflasi luar negri, biaya transfer, budaya antar
negara yang berbeda. Dan pengaruh lain dari lingkungan stempat. Jika semua
factor ini diabaikan, risikonya pada perusahaan induk akan mendapatkan
pengukuran hasil usaha yang tidak tepat. Performa standar yang tidak tepat
mungkin memotivasi manajer di luar negeri untuk mengambil tindakan yang tidak
sejalan dengan target-target perusahaan. Akibat langsungnya adalah berkurangnya
efesiensi perusahaan dan (kemungkinan) berkurangnya persaingan.
Konsistensi
Hasil survey
menunjukkan bahwa hakikat penialian performa adalah untuk memastikan
profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya adalah untuk menekan biaya
produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar negeri meliputi kebutuhan untuk
a.
Supaya
tidak kehilangan pasar luar negeri pada pesaing utama.
b.
Menciptakan
pasar untuk komponen-komponen dan prosuk yang bersangkutan.
c.
Menganekaregaman
risiko bisnis.
d.
Mencari
pangsa pasar baru.
e.
Memenuhi
regulasi pemerintah.
f.
memperbesar biaya
tambahan di antara unit-unit yang paling menghasilkan.
Kebanyakan
objektif ini adalah strategis daripada taktis. Menekankan pada profitabilitas
jangka pendek dan efesiensi yang bisa
mengalihkan perhatian dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan
mengasingkan perusahaan pribadi.
Kegunaan dari
pengkuran performa nonfinansial untuk melengkapi pengukuran performa financial
tradisional adalah konsisten dengan ide kontemporer dengan menggunakan catatan
neraca (balance scorecard). Manajer cabang perusahaan harus berperan penuh
dalam menetapkan semua objektif mereka.ketaatan pada target jangka panjang bisa
dicapai dengan memastikan bahwa target-target peforma jangka pendek dan
manajemen insentif tercapai dalam rencana strategis perusahaan.
Kinerja
Unit Versus Manajer
Para manajer lokal secara jelas
berpengaruh dalam melaporkan pendapatan melalui keputusan usaha mereka.
Keputusan diambil di perusaan utama juga berpengaruh pada pendapatan luar
negeri. Sebagai contoh, untuk melindungi nilai asset yang ada di negara yang
mudah dievaluasi, bendahara perusahaan akan sering menginstruksikan unit asing
untuk mengirimkan dana kepada cabang perusahaan yang berlokasi di negara dengan
mata uang yang kuat.
Kebijakan dan
tindakan perusahaan setempat juga secara langsung memengaruhi hasil laporan
cabang perusahaan luar negeri. Rasio kapitalisasi minimum di beberapa negara
sering memperbesar penanaman modal dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang
dibandingkan. Pengendalian bursa luar negeri yang membatasi ketersedian valuta
luar negeri untuk membayar kebutuhan impor yang akan sering menekan performa
cabang perusahaan. Pengendalian harga dan gaji juga bisa merusak laporan
kinerja para manajer.
Kriteria
Performa
Patokan tunggal
tidak mungkin mencakup setiap actor dari performa bungan bagi markas utama
manajemen. Dua criteria atau lebih criteria performa keuangan yang digunakan
oleh MNC untuk menilai usaha luar ngeri mereka adalah hasil dari penanaman
modal (ROI) dan performa yang dianggarkan. ROI menghubungkan pendapatan
perusahaan dengan sebuah investai dasar yang jelas; performa yang dianggarkan
membandingkan performa usaha dengan anggaran. Pengendalian anggaran berarti
bahwa adanya perbedaan antara anggaran dan performa sebenarnya yang bisa diusut
oleh manajer atau unit yang bertanggung jawab, satu penelitian klasik
menunjukkan bahwa pengendalian anngaran lebih baik dari pada perbandingan ROI
untuk menilai performa manajerial. Pengukuran ROI mungkin lebih tepai untuk
mengukur performa unit, sementara perbandingan anggaran mungkin lebih berguna
dalam menilai manajer.
Ukuran penting
nonfinansial mencakup bursa saham, produk dan proses inovasi performa tepat
waktu, rekewajiban produk, merespons pelanggan, pengembangan diri (diukur dalam
jumlah yang dipromosikan), moral pegawai, (dipastikan dengam survey opini di
tempat), dan pengukuran produktivitas. Tidak ada yang signifikan adalah
performa dalam tanggung jawab social dan hubungan pemerintah setempat. Faktor nonfinansial
seperti itu adalah vital untuk memastikan keberlangsungan kesuksesan di luar
negeri.
Meskipun kesulitan
dalam pengukuran, praktik kriteria
non-finansial juga dianggap penting. Survey sebelumnya menyarankan bahwa bursa
saham adalah penting, diikuti oleh produktivitas, hubungan dengan pemerintah
setempat, kualitas pengendalian, serta pengembangan dan keamanan pegawai.
Persoalan tambahan lainnya adalah menyangkut pengenalan dan pengukuran komponen
yang relevan pada indicator aanggaran dan ROI. Keanekaragaman dalam ROI dan
perbandingan anngaran yang berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatn dan
dasar investasi.
Ketentuan
Pengkuran dan Perubahan Harga dalam Penilaian
Perancang sistem
penilaian untuk usaha luar negeri juga harus menghasapi ketentuan pengukuran
akuntansi. Pelaporan kembali seperti itu secara langsung memengaruhi pengukuran
untuk komponen beragam ROI dan statistic kinerja penganggaran dan evaluasi
kinerja. Sebuah sistem informasi internal, pengaruhnya sensitive dalam
perubahan harga, memberikan landasan untuk strategi manajemen inflasi.untuk
pembahasan yang lebih mendetail dari ketentuan tersebut, kami menggambarkan
sebuah studi kasus yang menguji praktik penialian performa ICI, perusahaan
bahan kimia raksaksa di Inggris.
PRAKTIK
PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada saat
embargo minyak pada tahun 1970-an harga minyak, bahan mentah utama ICI ,
terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam setahun. Sebagai akibatnya, dewan
manajemen relah diberitahukan bahwa nilai hasil 50 persen saja sangat tidak
memadai. Enam akibat yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi
berdasarkan data historis yang terungkap:
a. Biaya
harga jual barang dilaporkan setara dengan penjualan
b. Modal
yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu
c. Hasilnya
mungkin dari a)
dan b) , hasil dari modal
mungkin ditekan
d. Perbandingan
performa per divisi dengan dasar asset sama dari masa yang berbeda dianggap
palsu
e. Perbandingan
performa cabang perusahaan antarnegara menjadi tidak berarti
f. Perbandingan
performa selamanya tidak akan benar
Untuk meniadakan
semua penyimpangan ini, ICI menyatukan penyeragaman biaya yang ada
(current-cost Adjustments-CCA) salam sistem pelaporan internalnya. ICI membagi
ukuran performa mereka ke dalam dua kategori : jangka panjang (minimal satu
tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah
ketentuan ukuran jangka panjang, dengan ukuran arus kas tersebut. ICI harus
menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang cukup untuk mangganti
penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan mengembalikan keuntungan yang
cukup bagi pertumbuhan financial. Dalam
memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA berbeda di setiap
negara.
ICI digunakan
seperti halnya pengukuran rasio ROI tentang keuntungan biaya usaha (sebelum
bungan, Perpajakan dan dividen) untuk baiya asset tetap plus modal usaha
bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti bersih dari depresiasi bisnis besar,
pada aliran kotor produk yang lebih kecil untuk meniadakan penyimpangan selama
asset masih berlaku (contoh pembagi akan berkurang seetiap saat selama
depresiasi, dengan demikian meningkatkan
tingkat pengembalian.
Di Eropa Barat,
keuntungan diukur sebelum bunga dan pajak karena semua pembelanjaan ini adalah
tanggung jawab perusahaan utama, dan sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah
pinjaman dengan proyek tertentu atau menentukan pembyaran pajak sebenarnya
ketika sebuah produk telah dibuat di suatu negara dan dijulal di beberapa
negara liannya. Dimana performa telah dinilai dalam basis cabang perusahaan
(contoh : Brasil dan Australia), keuntungan diukur setelah bunga dan pajak.
Alasan ICI menggunakan ini adalah karena semua cabang perusahaan melakukan
peminjaman atas nama mereka sendiri, dan keputusan investasi dipengaruhi oleh
perpajakan local dan insentif pajak. Dengan menggunakan jumlah biaya ROI
berlawanana dengan baiya historis pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran
pengembaliannya dari perpajakan local, insentif pajak dan inflasi.
Sementara ICI
selalu menggunakan penyederhanaan ukuran performa arus kas dan ROI untuk
menilai performa jangka panjang, ketentuan ukuran performa jangka panjang
pendeknya adalah untuk membandingkan
hasil sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan,
seperti margin keuntungan kotor (contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan).
Pengaruh
Valuta Asing
Pengaruh dari
perubahan nilai tukar pada performa ekonomi mungkin sangat terasa daripada
dalam pengukuran akuntansi itu sendiri. Untuk benar-benar menilai pengaruh
inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran kemampuan mereka untuk bertindak,
perusahaan harus menganalisis posisi pasar persaingan mereka dan pengaruh
perubahan valuta dalam pembiayaan dan penghasilan mereka dan seluruh persaingan
mereka.
Menurut ICI
bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh daripada kepastian pengukuran
akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bhwa sangatlah penting untuk
menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang pada performa, ada pada reaksi
efektif, dan menetukan sejauh mana manajer local diberi tanggung jawab untuk
melindungi keuntungan yang telah dianggarkan dalam poudsterling.
STANDAR
PERFORMA
Sebuah perusahaan
mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana
ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk; atau menyusun level
ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk.
Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa
dibandingkan dengan hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa
masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode
berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar
negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu
dengan yang lainnya.
Membandingkan
performa unit usaha luar negeri
terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebagai contoh, ketika
pesaingnya adalah perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data
mungkin sangat penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika
data tersedia, perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab
prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang
menyatukan semua permasalahan ini.
Membandingkan
cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun
di luar negeri,
harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas
muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secar otomatis akan
membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika
objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko Negara harus diperhatikan,
jika resiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih
tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha
di Negara yang lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang
menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara beresiko pada
penilaian performa.
Penilaian
performa berdasarkan pada sebuah perusahaan besar standar biasanya tidak
memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna
untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target
untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu. Perbandingan
performa actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama untuk
membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh tanggung
jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka.
Berikut adalah
tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai
hasil usaha luar negri:
a. Cabang
perusahaan luar negri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen
ketika mereka adalah komponen system multinasional.
b. Kriteria
laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara
spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
c. Target
jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal
cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa.
d. Performa
cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini,
alasan penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan yang tidak
terduga.
e. Manajer
cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka
(di dalam dan di luar negeri).
f. Manajer
cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun
target-target dimana mereka akan dinilai.
g. Pengukuran
performa ganda, financial dan non-finnsial, harus digunakan dalam menilai usaha
luar negeri.
Nilai
Pelaporan
Manajer keuangan
memiliki tanggung jawab yang tidak hanya untuk memastikan keluhan dengan
objektif yang disebutkan tetapi untuk menyatu dalam penciptaan nilai.
Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan proses financial maupun
non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang saham perusahaan indicator
prediktif dan historis nilai pemegang saham. Penilaian ini juga mengetahui
bahwa informasi yang berguna bagi manajemen merupakan minat dari para investor
untuk menilai calon perusahaan mereka.
Perusahaan yang
menggunakan pelaporan nilai adalah Infosys Technologies, membahas deskripsi
kasus landasan pelaporan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi
mereka dengan kalangan investor, Infosys menyediakan investor dengan data yang
digunakan oleh pihak internal perusahaan untuk menjaga hubungan mereka. Konsep
yang menuntun pada pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini:
Penciptaan
nilai → Penyajian nilai → Realisasi nilai
Nilai diciptakan
dengan mengembangkan dan menetukan strategi usaha yang menghasilkan nilai
positif bersih saat ini dari arus kas terduga. Nilai disajikan dengan
melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan manajemen yang efektif dari
perusahaan yang beresiko.
Informasi jelas
yang disediakan untuk investor yang konsisten dengan pengungkapan kerangka
kerja dalam tampilan diatas mencakup informasi dalam bentuk penilaian, tambahan
nilai ekonomi, asset tak berwujud, laporan posisi keuangan termasuk asset tak
berwujud, laporan biaya keuangan saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan
nilai tambahan.
Perusahaan
menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran performa bisnis internalnya. Hal
ini menjamin keseragaman antara pengukuran financial dan non-finansial yang
digunakan oleh pihak dalam dan semua yang digunakan di pasar. Model informasi
ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini dilemparkan ke public pada tahun
1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah
dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis
internasional.
SUMBER :
Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International
Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar