Ketika
aku duduk di bangku Sekolah Dasar, aku mempunyai ketakutan yang cukup berat
yaitu takut dengan anjing. Itu semua berawal dari kejahilanku yang suka
menganggu anjing. Suatu hari, ketika aku sedang pulang dari sekolah, aku
melihat seekor anjing tetangga yang sedang asyiknya tidur siang. Kemudian aku
melemparnya dengan batu, lalu si anjing langsung menggonggong. Secara pontan
aku langsung belari terbirit-birit dan anjing itupun ikut mengejarku. Sejak
kejadian itu aku sangat takut sekali dengan anjing. Kalau mendengar kata-kata
hewan itu atau suaranya, maka kakiku langsung begetar, bulu kuduk pun naik dan
seakan-akan kakipun ingin berlari.
Hingga
pada suatu hari, dalam rangka libur panjang aku dan sekeluarga pergi menginap
ke rumah tanteku yang ada di Padang.
Tanteku ini bernama Tante Rina, orangnya baik tetapi agak sedikit usil. Tante
Rina tahu bahwa aku takut sekali dengan anjing hingga tante pun kadang-kadang
suka menjahiliku. Setiba di rumah tante, Tante Rina menyambut aku dan keluarga
dengan ramah dan senang. Dan kemudian kami makan siang bersama. Selesai makan
siang, aku bersama saudara-saudara sepupuku pergi bermain di dekat pinggir
kolam yang letaknya tidak jauh dari rumah tanteku. Kolam ikan itu airnya sangat
jernih dan bersih. Dan ikannya pun sangatlah banyak serta yang lebih
mengagumkan lagi di samping kolam itu ada sebuah taman yang ditumbuhi banyak
bunga yang indah.
Setelah
puas bermain, kami pulang ke rumah. Tiba-tiba hujan turun lebat aku dan saudara
sepupuku berlari-lari menuju ke rumah. Setiba di teras rumah, aku merasakan ada
yang aneh, sesuatu telah mencengkram kakiku dan terdengar suara “Auummm…….”
Secara reflex aku lansung lari ketakutan, karena yang kukira adalah anjing yang
mencengkram kakiku. Ternyata itu hanya tangan Tante Rina yang sedang
menjahiliku. Tante Rina ketawa geli melihat kejadian itu. Aku sangat marah
sekali ketika mengetahui tantelah yang mengerjaiku dan Tante Rina tahu tentang
hal itu. Tante langsung minta maaf
dengan memberikan coklat kepadaku dan berjanji tidak akan mengulanginya
lagi. Karena tante telah minta maaf padaku, aku pun langsung memaafkannya.
Keesokan
harinya tante mengajakku pergi membeli makanan kecil di mini market yang ada di
sekitar komplek perumahan. Di tengah perjalanan aku melihat seekor anjing besar
di sebuah rumah yang sedang kami lewati dan aku pun langsung berlari, namun
Tante Rina memegang tanganku hingga aku tidak jadi berlari. Ketika berjalan di
depan anjing itu ada hal aneh yang kuperhatikan. Anjing besar itu tidak ada
mengejarku bahkan anjing itu tidak beranjak dari tempatnya. Semenjak mengalami
kejadian itu, aku sadar ternyata anjing tidak akan mengejar
kita kalau kita tidak
berlari di depannya bahakan begitu pula sebaliknya, kalau kita berlari maka
anjing itu akan ikut juga mengejar kita. Dan sekarang aku pun tidak takut lagi
sama anjing. Itu karena berkat tante yang telah menolongku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar